Cerita 1

 Back at it again!, 7 Januari 2019 penulis memutuskan untuk mengikuti campaign #30haribercerita. Apa itu ? jadi 30hari bercerita adalah campaign yang memberikan kesempatan kepada penulis yang mengikuti untuk menulis cerita selama 30 hari selama berturut-turut di Instagram namun karena platfrom instagram yang membatasi kata dan penulis malu untuk memposting ini di instagram jadi penulis putuskan akan menulis di blogspot karena juga bakal gaada yang baca HAHAHA hasyu.

Di beberapa posting an akan membahas hal hal yang sangat random, beberapa mungkin serius beberapa mungkin tidak intinya penulis belum tau ingin menulis apa jadi ya kita lihat saja nanti wkwkw. dan juga penulis tidak menggunakan backspace karena akan menambah tantangan untuk menulis haha, selain itu juga tulisan nya salah akan diulang di kalimat berikutnya seperti ini "Sayy, saya" . untuk postingan utumanya penulis akan menggunakan kata ganti sayaa dan juga mungkin akan menggunakan bahasa inggris yang seadanya wkwk so here we go !


.
.
.
.
.
.
.

1 Januari 2019, mungkin beberapa ingat bahwa hari pertama taun tahun yang baru adalah hal yang isitimewa terutama hari menuju tahun baru yang biasa kita kenal dengan malam tahun baru. Namun saya dan keluarga dan tidak lupat luput teman-teman saya tidak merasakan a hal yangs yang sama di tahun baru kemarin, padahal orang bilang hari pertama tahun baru adalah hal yang istimewa, jadi apa sebenarnya hari istimewa itu .

Istimewa jika kita mengacu kepda kepada KBBI (Kamus Besar Bahsa Bahasa Indonesia) istimewa merupakan kata ganti dari khusus atau lain dari pada yang lain, lalu jika lain dari pada yang lain mengapa saya merasa hal itu biasa saja?.
.
Tahun baru juga identik dengan perayaan, selebrasi untuk mengenang hal hal yang sudah terjadi di taun sebelumnya dan juga berharap tahun depan menjadi tahun yang lebih baik. Namun jika kita ingin merayakan kenapa harus menunggu tahun baru ? selain itu perayaan juga tidak selalu harus dengan menunggu hingga tengah malam dan meniupkan teru terompet untuk merayakannya, saya bukan tidak setuju dengan perayaan tahun baru saya bahn bahkan sangat sering merayakannya ketika SMA namun kenapa rasa istimewa dari merayakan itu hilang padahal hal yang dirayakan itu tidak berganti ? hal itu terlintas sepintas di pikiran saya.
.
Ternyata hal yang membuat istimewa bukan momennya melainkan orang yang hidup didalam momen tersebut, saya berikan contoh ketika terjadi momen seperti Idul Fitri maka orang yang beragama islam akan merayakan satu momen spesial ini bersama keluarga dan sanak saudara sehingga Idul Fitri tersebut menjadi semarak dan menyenangkan namun jika kamu anak rantau atau orang yang hidup sendiri akankah momen tersebut menjadi seistimewa ketika kamu menjalaninya dengan orang-orang yang kami kasihi ? . Istimewanya suatu momen bukan karena momen tersebut melainkan orang-orang yang hidup di dalam momen tersebut, terkadang orang bilang yang membuat momen istimewa adalah memorinya, namun orang-orang lah yang membuat memori tersebut.

Ketika kamu merayakan suatu momen yang mungkin orang secara umum menganggap itu istimewa belum tentu hal itu istimewa bagimu karena mungkin orang-orang yang membuat hal itu istimewa tidak ada disekitarmu.

Lalu jika yang membuat istimewa adalah orang-orang nya namun kenapa orang menunggu momen untuk membuat memori yang indah? kenapa tidak membuat memori yang indah setiap saat kapanpun yang kamu inginkan jika orang-orang yang istimewa tersebut ada disekitarmu? Mari bersyukur kawan jika kamu memiliki orang-orang yang bisa membuat hari mu istimewa karena mungkin banyak orang yang terlihat memiliki orang istimewa bisa saja sebenarnya dia kesepian.

"What make something special for you sometime is ordinary to other, so don't judge other base on your perception" -- Daffa, 7 Januari 2019

Cerita satu selesai -Fin-

Comments