Ini diari Lingga, ingat betul aku membacanya ketika dia duduk menangis di pojok kelas waktu itu. Aku tidak pernah paham apa yang dia rasakan saat itu, tapi setelah aku mengingat kembali kejadian 5 tahun itu menjadi sangat masuk akal. Memang iya, dia terlihat ceria namun apakah apa yang dia pasang selalu sama dengan apa yang dia tunjukan? hmm menarik, terkadang hidup seorang memang menarik walaupun itu masa lalunya.
.
.
.
.
.

Halo, mungkin aneh kalau aku menulis ini. Aku tidak tau harus percaya siapa untuk membahas ini, aku takut aku dikira terlalu cengeng, aku takur dikatain cupu, aku takut karena hal ini mereka yang dekat dengan ku menjadi jauh. Memang baiknya aku melepas semua beban ini, tapi nyatanya aku tidak bisa, berat mungkin sangkat bahkan.
.
Kau tau? hal yang paling sedih yang pernah kurasakan? Merasa sepi di keramaian. Its Suck! . Kerap sekali aku merasakan ini, mungkin memang asik ya bersama kawan bersama-sama bermain,berbincang,bahkan bisa bercengkrama lama. namun terkadang ketika semua itu ada kamu tetap saja merasa sendiri.
.
Mungkin melihat realitas bisa membuatku merasa seperti itu, dulu waktu aku masih menggunakan putih abu-abu aku merasa selalu ada teman, selalu ada yang membantu, bukan membantu si menemani lebih tepatnya karena menemani selalu ada hehe. bukan berarti ketika aku sudah tidak berputih abu-abu tidak ada lagi orang seperti itu bukan, namun semakin ke sini aku melihat realitas memang betul tidak semua orang bakal menjadi temanmu.
.
Kehilangan pegangan memang bisa memberikan dampak yang menarik di hidup ini. Terlebih lagi kehilangan ini tentang clan, membuat merasa kosong di keramai an. Tolong aku tidak tau aku harus seperti apa . Aku seperti ini juga karena hilang. Maafkan aku lemah kawan memang bukan maksutku untuk menjadi lemah apalagi menyerah tidak . tapi maaf aku tidak bisa begini terus. Setidaknya itu yang aku rasakan sekarang, maafkan aku kertas putih yang aku pukul terus menurus, aku tidak tau harus lari kemana. ini cerita milik ku sebenarnya . maaf untuk bertanya, apakah kau menemani ku ? mungkin tidak ya? tidak apa-apa . aku coba sendiri, tidak kuatpun aku harus kuat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Membaca itu membuat ku berfikir, apa yang sedang dia alami? realitasnya berbanding terbalik dengan realitas yang dia tunjukan kepada demos. Tertegun? iya jelas karena dia tidak pernah menunjukan ini kepada orang lain, ketika aku tau pun aku tidak tau harus seperti apa ? karena orang pada umumnya hanya melihat warna dari apa yang orang itu tunjukan, kalau itu biru maka kita semua percaya itu biru kita tidak pernah menyangka itu bakal menjadi hijau. Satu pelaran berharga lagi dari dia, sebelum kamu menghakimi orang berjalanlah di sebelah orang itu. Terima kasih lingga berkat mu aku mendapat pelajarna berharga.
.
.
.
.
.
.
Ini tentang Lingga, maaf mungkin mengganggu realitas kalian. Dia tidak lemah, dia hanya butuh arahan . Dia tidak cengeng tapi dia lelah. Dia tidak pasrah, dia hanya menginginkan teman, teman yang dia percaya. Mungkin sedikit yang dia percaya, tapi aku yakin dia sangat rapuh. Tolong jangan mudah hakimi dia, dia memang terlihat tertawa. Tapi aku yakin dia menangis di dalam hatinya . Kasian? iya jelas. Namun sebagai demos kita hanya bisa melihat, mengamati. membantu pun tidak karena dia tidak meminta kita ada disitu, kalaupun kau diminta untuk ada disitu tolong temani dia sementara.
.
.
.
.
.
.
Dia kuat, dia bukan orang lemah . Setidaknya itu yang aku yakini
.
.
.
 Yogyakarta 23 Maret 2019.
3.34

Comments